Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang mempunyai amplitudo tidak tetap atau berubah–ubah.Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Anda akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum, sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.
Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau gelombang tegak.Gelombang stasioner ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
a. Gelombang stationer yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung terikat
b. Gelombang stasioner dengan ujung bebas
Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase. Artinya, fase gelombang datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama dengan nol.
Bagaimana Anda dapat menuliskan persamaan gelombang stasioner ujung bebas? Anda bisa memperhatikan gambar gelombang di atas.
Keterangan:
Ap= amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp= simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔= kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t= lamanya gelombang beretar (s);
k= bilangan gelombang; dan
x= jarak titik ke sumber getar (m)
Gelombang Stasioner Ujung Tetap
Anda bisa memulai dengan menuliskan persamaan gelombang datang dan gelombang pantul
ingat tanda –(negatif) di depan A (amplitudo) adalah tanda gelombang tersebut simpangan awalnya ke bawah, jadi Anda bisa tuliskan hanya dalam bentuk persamaan:
jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung tetap menghasilkan persamaan berikut:
Keterangan:
Ap= amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp= simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔= kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t= lamanya gelombang beretar (s);
k= bilangan gelombang; dan
x= jarak titik ke sumber getar (m).
Belajar konsep dasar sudah, kira–kira belajar apa lagi ya? Bagaimana jika selanjutnya berlatih soal? Nah, untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang gelombang berjalan dan stasioner, simak contoh soal berikut ini.